Sunday, February 9, 2014

#Share Surat Terbuka Untuk Peserta Muker (IV) FTUI

Beberapa hari yang lalu ketika akan sidang pleno di ruang MPM, saya iseng membongkar lemari yang terdapat di ruang tersebut. Dalam lemari itu terdapat berbagai dokumen – dokumen lama BPM FTUI dan SM FTUI. Salah satu dokumen yang menarik perhatian saya adalah arsip Muker IV IKM FTUI (arsip tahun 1991-1996). Muker atau Musyawarah Kerja adalah forum bagi anggota IKM FTUI yang diadakan minimal sekali dalam empat tahun untuk menelaah ulang peraturan – peraturan tertinggi yang ada di IKM FTUI, baik itu Kode Etik IKM FTUI, GBHI, serta PD PRT IKM FTUI. Dalam arsip tersebut terdapat sebuah surat, yang saat membacanya saya langsung tergugah untuk merefleksikan sudah berapa banyak hal yang kita lakukan selama perkuliahan ini. Berikut suratnya.

******************************************************************************

SURAT TERBUKA UNTUK PESERTA MUKER FTUI

            Dengan suatu lompatan evolusioner manusia mulai menggpai suatu cita – cita ideal, yang demi pemenuhannya terkadang ia melupakan kepentingannya sendiri. Konsentrasinya dicurahkan sepenuh keyakinan dan pengbdiannya pada kemanusiaan. Datanglah suatu tahap ketika untuk mewujudkan cita – citanya itu dia tidak hanya mengabaikan kesenangnnya, posisi dan kekayaannya, tetapi bahkan mempertaruhkan kehidupannya.
            Seorang ilmuwan sejati berupaya melakukan penemuan, bukan untuk mengbdi pada tirani atau untuk memperoleh pujian. Tetapi ia melakukan itu untuk menambah pengetahuan dan pengabdian pada kemanusiaan.
            Seorang pekerja sosial yang tulus berusaha untuk melayani pengobatan bagi penderita, untuk menolong mereka yang sengsara dan tertindas, bukan demi pujian dan popularitas. Tetapi semua itu demi kemanusiaan dan pengabdian.
            Sebagian kecil mahasiswa (yang pasti bukan mahasiswa FTUI) berusaha memperjuangkan kaum tertindas. Mereka tidak tertarik lagi dengan gelar akademis, padahal jutaan anak Indonesia (nah ini baru termasuk hampir keseluruhan mahasiswa FTUI) berebutan meraihnya dengan belajar serius, merayu dosen atau apa saja. Mereka juga tidak lagi menggubris karier di kota besar, dalam ruangan ber AC, meja ber PC, dan sekretaris yang KC (baca: kece). Padahal untuk itu jutaan anak muda berlomba.
            Seorang penganut ideology tertentu menghadapi segala macam kesulitan dan bahaya serta berkorban untuk kebebasan negaranya.

            Julukan apa yang tepat bagi orang – orang itu?
            Dan bagaimana menafsirkan kerja mereka?

            Tidak ada celanya anda memanggilnya seorang idealism karena mungkin apa yang ia perjuangkan pada realitanya belum tentu baik dalam alam ataupun dalm masyarakat. Dia hanya mempersepsikannya sebagai sesuatu yang ideal dalam pemikirannya dan menjadikannya sebgai bagian dari kehidupannya. Hasrat yang seperti itu menjadi kekutan pendorong yang mengarakkan untuk meneruskan segala usahanya tersebut hingga apa yang sebelumnya merupakan gagasan bisa terwujud dan menjadi kenyataan sejarah.
            Setiap ajaran ideologis mesti memiliki suatu gagasan yang belum terwujud sebagai suatu realitas tetapi pengorbanan harus dilakukan untuk mencapainya. Inilah suatu yang tidak bisa dijelaskan oleh teori materialism. Hal mengnenai gagasan tersebut tidak bisa ditafsirkan oleh hukum materi dan alam.
            Gagasan ideal tersebut merupakan nilai – nilai luhur yang harus diperjuangkan oleh manusia, dan demi untuk itu manusia harus selalu siap berkorban. Jika anda ingin menemukan sosok pribadi yang benar – benar memiliki kualitas sebagai manusia maka carilah seseorang yang berbakti pada gagasan ideal dan nilai – nilai luhur tersebut yang ada di luar hukum – hukum psikologi dan biologi.
            Sebaiknya dalam Muker nanti hal yang terpenting dikaji adalah, tipe mahasiswa seperti apa yang ingin dihasilkan oleh FTUI!!!
Apakah FTUI akan memproduksi mahasiswa dengan IPK 3, tpi tidak pernah mau tahu dengan permasalahan lingkungannya atau FTUI akan memproduksi mahasiswa seperti yang tergambar di atas. Kesemuanya itu tidak terlepas dari program senat secara keseluruhan.
            Bisakah FTUI melahirkan sosok manusia idealis dengan kegiatan senat yang lebih menjurus adventure. Coba kita renungkan manusia seperti apa yang bisa dihasilkan dengan BKST, LML, 3M, Sunday Ars, malam kekerabatan dan masih banyak kegiatan yang pelaksanaannya serba tidak jelas. Begitu juga Mabim apakah mampu menciptakan seorang yang idealis? Gema BKST mungkin didengan hampir oleh semua warga UI, tapi sampai dimanakah gema kelompok ilmiah teknik?

            Terbesit suatu harapan mudah – mudahan dalam Muker nanti minimal bisa dirumuskan apa yang menjadi sasaran utama anda. Jika anda ingin memproduksi mahasiswa yang bisa menyelesaikan studi dengan cepat:
-          Buatlah suasana kampus yang tenang (seperti saat ini) dan tidak perlu mempermasalahkan hal – hal yang tidak berhubungan dengan studi.
-          Aktifkan kelompok – kelompok ilmiah di teknik
-          Kondisikan mahasiswa supaya mereka tidak sempat memperhatikan lingkungannya

Tapi juka anda ingin menciptakan mahasiswa yang sesungguhnya maka anda harus merombak program^2 anda yang lalu. Cobalah anda renungkan, mahasiswa seperti apa yang akan terbentuk dengan kegiatan seperti BKST, 3M, Sunday Arts, malam kekerabatan. Apakah anda pernah mengevaluasi hasil kegiatan tersebut.
            Dari mahasiswa teknik yang dihasilkan, dapat dilihan program^2 anda yang lalu terbukti mencapai sasaran. Dengan program kegiatan anda lebih banyak hura – huranya maka terbentuklah mahasiswa yang tidak peka terhadap masalah sosial dan mahasiswa yang mementingkan dirinya sendiri.
            Yang menjadi pertanyaan apakah hal ini akan anda biarkan saja atau anda mempunyai keinginan merubahnya. Jika anda ingin merubahnya, yang paling penting anda harus melatih mahasiswa FTUI supaya peka terhadap masalah sosial, dan itu dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membuat bulletin yang isinya khusus tentang permasalahan sosial di sekitar anda atau mungkina anda (fungsionaris senat) perlu belajar dari rekan anda di universitas lain.
            Jika anda berhasil menciptakan mahasiswa yang peka terhadap masalah sosial dan berbakti pada gagasan ideal serta nilai^2 luhur, mudah – mudahan cita - cita bangsa ini akan tercapai.

Wahai fungsionaris FTUI!!!! Tunjukkanlah engkau mampu berbuat tidak hanya bicara dan mengotori dinding kampus dengan slogan – slogan kosongmu.

Kalau anda memang tidak mampu berbuat apa – apa lebih baik anda diam saja dan jangan anda menjadi kelompok yang menyuarakan omong kosong.

********************************************************************************

Surat tersebut cukup menampar bagi saya. Sudah sejauh mana kita memberikan manfaat bagi orang – orang di sekitar kita. Atau selama ini kita hanya memedulikan diri kita pribadi?



Notes ini semata – mata bertujuan untuk membagi cerita kepada pembaca. Tidak ada intensi untuk menyudutkan pihak manapun.