Sunday, December 14, 2014

'Sukses'nya Seorang Mahasiswa?

Sewaktu mahasiswa baru saya memiliki pertanyaan besar: ‘Apa sih suksesnya mahasiswa itu?’.

Latar belakang SMA saya adalah salah satu SMA Negeri unggulan di kota Depok. Karena SMA unggulan, otomatis parameter kesuksesan seluruh siswanya relatif sama: menang lomba, menang OSN, atau masuk PTN unggulan sesuai dengan jurusan yang diinginkan. Hal yang paling mudah disorot adalah masuk PTN unggulan. Saat kelas X, saya melihat kakak – kakak kelas saya yang diterima di UI, ITB, UGM, dll dan menurut saya mereka sangat keren. Hingga sampai saatnya saya menduduki bangku kelas XII, seluruh teman seangkatan saya pun memiliki pandangan yang sama bahwa sukses itu adalah saat kita berhasil masuk PTN unggulan.

Pandangan yang berbeda saya jumpai saat saya menjadi mahasiswa baru di UI, terutama pada masa Mabim dan pasca Mabim. Saya melihat senior saya ada yang langsung menjadi manajer saat lulus. Saya melihat senior saya ada yang menlanjutkan studi S2 di luar negeri. Saya melihat senior saya ada yang membuat usaha sendiri. Saya melihat senior saya ada yang bergerak di bidang pengabdian masyarakat. Saya melihat senior saya ada yang menang lomba ini itu. Saya melihat senior saya yang setiap hari kerjaannya di Kantek (re: Kantin Teknik) ngobrol, ketawa, main kartu dan nyanyi – nyanyi. Saya pun melihat senior saya ada yang sangat organisatoris – menduduki posisi – posisi penting di lembaga kemahasiswaan. Saya melihat senior saya ada yang suka nongkrong di lab, baik mengerjakan riset maupun main dota dsb. Apakah ada sebagian dari mereka yang tidak sukses? Atau seluruhnya sukses? Atau malah seluruhnya tidak ada yang sukses?

Premis saya saat akhir semester satu adalah: suksesnya mahasiswa itu, kamu yang definisikan sendiri! Setiap mahasiswa berhak menentukan suksesnya itu apa. Pada dasarnya ‘sukses’nya mahasiswa itu tidak seragam, tidak seperti siswa SMA atau SMP atau SD. Setiap mahasiswa memiliki passion-nya masing – masing dan mahasiswa akan sukses saat mereka telah membuat suatu pencapaian berdasarkan passion-nya sehingga suksesnya mahasiswa pun beragam. Sekiranya itu premis saya saat mahasiswa baru sehingga saya pun menentukan beberapa kriteria ‘sukses’ versi saya sendiri (Pesta, buku dan cinta. Namun akan saya bahas pada lain kesempatan hehe).

Sampai akhirnya saya menulis tulisan ini, di suatu hari minggu di penghujung semester 7 saya. Beberapa hari semenjak saya lengser dari amanah organisasi yang dititipkan, saya mengingat kembali premis saya saat maba dulu. Saya merefleksikan diri saya sendiri ‘apakah saya sudah sukses?’.

Namun kondisinya berbeda. Sekarang saya menemukan definisi ‘sukses’ yang lebih baik. Sukses bukan tentang prestasi. Sukses bukan tentang pencapaian. Sukses adalah ketika kita bahagia dan tidak menyesal atas waktu yang telah kita habiskan. Saya sukses jika tidak ada penyesalan akan 3,5 tahun yang telah saya habiskan untuk berbagai aktivitas. Sukses adalah suatu kondisi, suatu perasaan.

Hingga akhirnya, kembali saya merenung, ‘sudah sukseskah saya?’.


Bramka Arga Jafino. 14 Desember 2014 pukul 23.45 WIB. 

1 comment:

  1. sukaa banget sama definisi sukses nyaaa bramkaa .
    dan sukses akan selalu bisa kita buat dan definisikan ulang di setiap hari kita, setiap langkah kita. dan bersyukurlah karena tidak ada penyesalan atas 3,5 tahun yang lo lewatin di kampus selama ini Bram.

    semoga kita semua sukses (in our own ways) nanti :)

    ReplyDelete